07 September 2011

Surat untuk Papa...



Papa yang tersayang...
Perjalanan kita ternyata sudah lumayan panjang...dan rupanya sedikit melelahkan,..
tapi semangat ini tak pernah surut sedikitpun...
Satu lagi pertarungan dalam hidupku, berhasil kumenangkan!
Betapa bahagia nya ketika aku tahu bahwa tak pernah sedikitpun kau meninggalkanku...

Papa....pada pertarunganku kali ini...sedikit terasa lebih berat dari sebelumnya...
aku tahu, pernah sesaat papa merasa cemas, marah, takut dan gelisah berkepanjangan...
karena waktu yang menyeretku...ke dalam suatu putaran kehidupan yang lebih rumit...
Juga karena egoku yang semakin besar dan tak terkendali...

Papa...pernah, untuk sesaat aku ingin menyerah, aku kalut, aku tersesat ke dalam titik terendah hidupku...namun aku ingat bahwa : aku masih punya engkau...Papa yg sungguh berbeda...

Papa yang selalu ingin anak2 nya punya lebih banyak kesempatan dari pada dirinya....
Papa yang ingin anak2 nya menghadapi lebih sedikit kesulitan..
Papa yang lebih bangga pada prestasi anaknya dibandingkan dirinya...
Papa yang membuatkanku seember gelembung sabun di masa kecilku,
walau terlihat konyol di mata orang lain...
Papa yang sesekali mencoba mengirimiku email, meskipun banyak tulisan yang salah,
karena jari2 nya yang besar tak lincah menari di atas keyboard...
Papa yang memberikan kesempatan kepada anaknya untuk sekolah di tempat-tempat terbaik, dan mengabaikan pencapaian pribadi dalam hidupnya...
Aku juga tahu bahwa Papa tak perlu itu semua....
Karena papa sudah terlihat hebat di mataku & di mata orang2 yang mengenalmu!
Papa, keriput dan Uban tidak akan mampu mengecohku...
dan tak mampu mengurangi rasa kagumku padamu...

Papa, terima kasih...sudah memberikan memori indah di masa kecilku...
RUmah belum sebagus sekarang...
Bocor sana-sini ketika hujan tiba...
tapi anehnya aku selalu merasa hangat!

Aku belum lupa...saat kita berempat harus tidur di kolong tempat tidur...
karena takut rumah kita roboh
ketika angin kencang mengiringi sang hujan....
tapi aneh nya aku selalu merindukan saat2 itu...

Aku juga belum lupa...
ketika papa masih bergulat dengan mesin dan oli, karena bengkel ramai pengunjung..
papa masih sempat menggendongku, ketika aku pulang sekolah...

Papa yang tersayang....
Aku mengerti betapa berat bebanmu...ketika Tuhan memanggil belahan jiwamu...
tapi percayalah papa...Dia tak pernah meninggalkan kita berdua..
Papa tersayang...
maafkan atas segala kecemasan karena sedikit bermain dengan waktu..
sehingga memperlambat papa untuk bisa menikmati kebahagiaan!

Namun...Papa, Aku tidak menyesal...
Dua tahun ini, adalah tahun yang menakjubkan dalam hidupku..
Aku belajar membuat keputusan tanpa bertanya pada siapapun...
Aku belajar keluar dari zona nyaman hidupku...
Aku pergi kemanapun kusuka tanpa perduli...
Aku melihat kehidupan dalam berbagai warna...

Papa tersayang, Aku jatuh cinta...
Aku jatuh cinta kepada kehidupan,...
Kehidupan yang mengajarku untuk bersyukur..
Bersyukur dengan penuh ketulusan...
Walapun matahari sedang terik, dan tanah sedang kering..
Tak mengapa...karena saat senja aku melihat..
Ada sekumpulan awan, yg akan membawa hujan segera ke sini!

Papa tersayang...Semoga sang maha mengijinkan kita berdua
saling menemani dalam waktu yang cukup lama...
Karena Ia punya kasih yang lebih besar daripada punya kita...

Papa,......masih akan ada pertarungan-pertarunganku berikutnya...
tetaplah bersamaku....
Kalau sedikit terasa lelah, mari kita bersama...
Duduk di bawah langit malam...
Karena saat malam bintang terlihat lebih indah...
dan udara lebih sejuk...kita bercerita sejenak tentang hidup...
perjuangan, pengorbanan dan cinta..
Sambil menunggu langit biru di ufuk timur...yang mengantarkan pagi pada kita..
Agar kita mulai melangkah lagi...

0 komentar:

 

Blog Template by YummyLolly.com - RSS icons by ComingUpForAir